TNGP 2019 yang Menginpirasi Bagi penulis yang baru belajar, banyak kesan yang yang didapatkan dari pertemuan TNGP ini. Dari mulai mendengarkan pengalaman teman yang telah menulis ribuan artikel. Rasanya bagi penulis masih jauh panggang dari api. Menyimak dialog dari penulis favorit yang setiap memposting menempati urutan teratas artikel harian, mereka telah banyak bercerita dan berbagi tip. Padahal mereka memiliki segudang kegiatan. Dari mulai mengurus rumah tangga, mengajar di berbagai sekolah namun menyempatkan waktu menulis artikel sebagai tabungan tulisan. Setelah cukup akan mereka bongkar menjadi sebuah buku. Tidak memikirkan ada yang mambaca atau tidak. Apalagi memberikan komentar. "Biarkan tulisan itu menemukan takdirnya." Tugas penulis hanya menulis. Segera tulis bila ide itu muncul. Jika belum, catat dulu agar tidak hilang. Penulis kadang-kadang cemburu melihat artikel yang terus menerus menempati posisi puncak. Sementara penulis berupaya memposting tulisan mengikuti petunjuk manajeman artikel. Tulislah artikel, posting ke fb, share ke WA dan ajak teman membagikan ke teman lainnya. Memang tulisan itu menemui takdirnya pada urutan entah keberapa. Namun setelah penulis perhatikan gaya dan bobot tulisan populer. Memang pantas artikel itu menempati posisi urutan teratas, karena isinya yang banyak mengedukasi pembaca. Yang tidak kalah serunya ketika dialog penulis yang setiap bulannya menempati urutan satu sampai enam. Ternyata minus dua penulis Pak Edi Prasetyo dan saudaraku Mulya Al Bantany sesepuh gurusiana dan generasi muda. Jika beliau ikut hadir pastilah kemeriahan itu sangat sempurna. Mereka telah memberikan inspirasi dan inovasai. Tinggal kita yang menyaksikan dan mendengarkan untuk segera melakukan aksi. Supaya bisa menggerakkan jemari setiap hari. Berbagi kepada banyak orang agar hidup kita bermanfaat untuk semua manusia. "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat untuk orang lain." Wallahu a'lam bisshawab wailallahi turjaul umur Claster La Seine Jakarta Timur, 2 Desember 2019