Legimin Syukri

Lahir di Simalungun 21 Maret 1963. Alumni IAIN SU Fakultas Syariah. Pegawai Kemenag Kota Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Masjid Baiturrahman Banda Aceh yang Membuat Air Mata Berderai
Ruangan utama masjid Baiturrahman Banda Aceh (Dokpri)

Masjid Baiturrahman Banda Aceh yang Membuat Air Mata Berderai

Cukup lama penulis merindukan bisa berkunjung ke masjid Baiturrahman Banda Aceh. Allah telah mengijabahkan doa yang selama ini dimohonkan. Melalui perantaraan putraku Muhammad Fathur Ridho yang studi di Unsyiah penulis bisa bersimpuh di masjid yang sarat dengan sejarah perjalanan peradaban manusia. Sehingga daerah ini dijuluki Kota Serambi Makkah. Dilihat dari sisi sebelah timur, selatan, barat, dan utara tidak ubahnya Masjid Nabawi di Madinah. Begitu pula payung berukuran besar yang berjajar di sebelah utara dan selatan tidak berbeda dengan yang kira lihat di Kota Nabi. Tepat jarum jam menunjukkan pukul 11.00 WIB kami sampai di pelataran masjid langsung menuju basement sesuai petunjuk bagian parkir. Penulis amati sama dengan tempat parkir yang ada di masjid Madinah. Walaupun baru sekitar lima belas tahun dilanda musibah sunami terlihat kotanya sudah tertata kembali seperti sedia kala. Begitu kami sampai di pintu gerbang masjid sebelah selatan, langsung petugas parkir mengarahkan mobil yang kami tumpangi parkir ke besmen yang cukup luas. Di besmen itu juga tempat penitipan sepatu dan sandal pengunjung. Dari mulai penitipan sepatu dan sandal sudah nampak syari'at Islam itu dijalankan. Terbukti dipisahkan letak antara laki-laki dan perempuan begitu pula petugasnya. Di basement itu juga terdapat tempat berwudhu dan toilet bagi yang ingin mengeluarkan sesuatu dari dua jalan. Tempat wudhu dan toilet terbuat dari keramik yang mewah membuat pengunjung yang masuk ke dalam terdecak kagum. Penulis melihat saat itu pengunjung tidak ada putusnya silih berganti di tempat wudhu. Terlihat juga antrian para jamaah, terlebih ketika mendekati waktu zuhur. Selesai berwudhu kami pun naik menuju ruang utama masjid dengan fasilitas eskalator dan juga ada tangga manual. Dengan langkah kaki kanan kami berucap " Ya Allah bukakanlah pintu-pintu rahmat-Mu". Penulis pandangi semua sudut masjid yang luas dengan tiang-tiang yang banyak melambangkan kokohnya rumah Allah ini. Bukan saja masjid Baiturrahman yang memiliki tiang banyak, tetapi juga di setiap masjid yang kami singgahi. Mungkin saja untuk mengantisipasi bahaya gempa yang setiap waktu bisa saja terjadi.Seperti lima belas tahun yang lalu. Selesai tahiyyatul masjid (yaitu shalat penghormatan karena masuk masjid) sekaligus beriktikaf, untuk berpikir dan berzikir merenungkan keagungan ciptaan Allah. Allahu Akbar. Berkumandanglah suara adzan yang sangat merdu seperti merdunya adzan yang dikumandangkan oleh Bilal bin Rabbah sahabat Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wasallam. Setelah selesai shalat qabliyah zuhur diteruskan dengan qamat berdirilah seorang imam yang suaranya merdu dan lembut. Imam berucap, "Luruskan saf untuk kesempurnaan shalat berjamaah," sambil menoleh ke arah jamaah. Selesai shalat zuhur langsung berdoa bersama imam, untuk keselamatan jamaah dan keampunan untuk kedua orang tua serta kaum muslimin di mana pun berada. Sekaligus selawatan terhadap Rasulullah dengan sangat khusuk membuat air mata jamaah berderai, begitu pula penulis. Wallahu a'lam bisshawab wailallahi turjaul umur Baity jannati, 11 Nopember 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya Allah Abah. Terbayang betapa nyaman dan nikmatnya saat menunaikan ibadah sholat di dalamnya. Barakallah Abah, moga sehat selalu!

11 Nov
Balas

Betul Mas Siswanto terasa nyamannya ketika beribadah shalat, berbaur dengan jamaah dari berbagai daerah. Matur nuwun Mas pun mampir .Barakallah diparingono sehat

11 Nov

Masya Allah, seakan turut rasakan keharuan dan kenyamanan serta kenikmatan shalat di sana. Teruntai doa untuk Abah semoga rahmat Allah terlimpah dan barakallahu fiik

11 Nov
Balas

Betul Ibu Siti, benar-benar nyaman terasa ber'tikaf di Masjid Nabawi. Barakallah selalu sehan

11 Nov

Pastinya, Aceh Serambi Mekkah begitu dekat dengan kita. Lihat dan nikmati pasti ogah pulang? Hehe

13 Nov
Balas

Itulah yang kita rasakan Mas Kaboel Siagian, rasanya ingin berlama-lama di dalamnya. Terima kasih sudah mampir Barakallah

13 Nov



search

New Post