Legimin Syukri

Lahir di Simalungun 21 Maret 1963. Alumni IAIN SU Fakultas Syariah. Pegawai Kemenag Kota Medan....

Selengkapnya
Navigasi Web
Mahasiswa adalah Agen Perubahan
Penulis bersama Muhammad Fathur Ridho S.KH (putra penulis yang diwisuda), dan istri penulis ( Raihana Rasyid) (Dokpri)

Mahasiswa adalah Agen Perubahan

Suasana hening menjelang prosesi sidang Senat terbuka pelantikan para wisudawan angkatan 143 tahun 2019 Universitas Syiah Kuala. Rektor beserta rombongan memasuki ruangan yang diiringi Ketua Senat dan anggota. Dengan suara lantang pemandu acara mempersilahkan hadirin untuk berdiri. Lagu kebangsaan Indonesia Raya pun berkumandang, yang diikuti oleh semua hadirin. Lagu kebangsaan Indonesia raya dinyanyikan dengan penuh penghayatan, sehingga menimbulkan keharuan dan air mata pun menetes. Dilanjutkan dengan pembacaan kalam Ilahi surat Arrahman oleh mahasiswa fakultas kedokteran dan sari tilawah dari fakultas kedoteran hewan satu jurusan dengan putra tercintaku. Penulis memandang ke kanan dan ke kiri, banyak orang tua mahasiswa mengeluarkan sapu tangan mengusap air mata haru yang tak terbendungkan. Setelah itu, pembacaan doa yang di imami oleh salah seorang Dekan Fakultas yang mengurai perjalan mahasiswa di dalam keluarga hingga menyelesaikan studinya. Dimulai dari jerih payah orang tua yang menginginkan buah hati belahan jiwanya harus lebih baik dari dirinya. Berupaya dan berusaha tanpa pamrih, tidak kenal lelah. Pada kesempatan itu tampil seorang mahasiswa pasca sarjana sebagai motivator, memberikan motivasi bagi para mahasiswa untuk menghadapi hari-hari setelah selesai diwisuda nanti. Saat itulah penulis mendengar ucapan: "Bahwa mahasiswa adalah agen perubahan, aset negara, dan sebagai pengganti generasi terdahulu dari padanya." Dari mulai awal masuk perguruan tinggi, berarti mulai hidup lebih bebas. Bebas dalam berpakaian warna apapun, bebas berfikir, berorganisasi, dan bebas menentukan jurusan perkuliahannya. Dari yang dulunya semua serba diatur, perlahan-lahan terjadi perubahan. Sudah mulai bebas namun tetap dalam ikatan, sekalipun tidak sepenuhnya seperti sebelumnya. Buku yang dibawa tidak sebanyak sewaktu di SMA/MAN disebabkan karena mata pelajaran tidak sebanyak dulu lagi. Wisudawan seperti pengemudi yang melihat ke kaca depan yang besar. Menatap ke belakang melalui spion yang kecil sesekali saja. Janganlah takut menghadapi cobaan, karena Allah tidak memberikan cobaan yang kita tidak mampu memikulnya. Hendaknya mahasiswa seperti lebah. Menyerap hal-hal yang baik dan mengeluarkan yang lebih baik pula. Di sinilah letak agen perubahan itu. Anak-anak muda harus mampu melakukan perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga Allah Subhanahu wataala akan selalu mencurahkan rahmat dan hidayah serta keridhoan-Nya bagi generasi penerus bangsa ini untuk mencapai Indonesia yang gemilang. Wallahu a'lam bishshowab wa ilallahiturjaul umur Baity jannati, 4 Nopember 2019

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Suasana wisuda memang bikin haru, karena selalu disampailan bagaimana perjuangan selama ini dilakukan baik oleh orang tua maupun mahasiswa itu sendiri. Selamat untuk Mas Ridho. Teruntai doa untuk Abah semoga rahmat Allah terlimpah untuk kesehatan Abah dan barakallahu fiik

04 Nov
Balas

Semoga mereka dapat mewujudkan perubahan kearah yang lebih baik, untuk Indonesia kita. Barakallah terima kasih Ibu Siti sehat selalu

05 Nov

Betul itu pak

05 Nov
Balas

Terima kasih Mas Kaboel. Barakallah sehat selalu

06 Nov



search

New Post